Selasa, 06 Agustus 2013

Sebuah Renungan

Penulis : Gie antara
Ani adalah seorang gadis berusia 10 tahun anak dari seorang ibu pemulung yang baru saja ditinggal mati suaminya, dan gerobak tua adalah satu-satunya warisan ayah Ani yang kini dijadikannya sebagai rumah tempat tinggal bersama ibunya. Pagi hingga malam hari di habiskan bekerja sebagai pemulung hanya untuk sekedar mencari makan yang sesungguhnya hanya cukup untuk sehari saja.
Dan hari ini adalah lebaran. Tiba-tiba Ani dipamerkan sebuah baju baru oleh teman-teman sepermainanya. Ani hanya tersenyum sambil melihat wajah ibunya, Ibunya pun trsenyum dan keduanya menoleh pada pakaian masing2 yang compang camping. Ibunya brkata, "ibu tau apa yg tersembunyi dibalik senyummu nak!". Kemudian Ani menghampiri ibunya dengan mata berkaca dan berkata, "ibu tak perlu khawatir dgn snyum Ani, senyum Ani tadi tidak meminta apapun bu, senyum Ani adalah rasa syukur bahwa kita masih bisa berpakaian.. " keduanya saling berpelukan erat dan merebahkan dirinya di atas kasur rumah gerobak miliknya.
Pikir mereka, lebaran bukanlah baju baru ataupun lama, sandal baru atau bekas, dan hidangan istimewa ataupun biasa. Bagi mereka lebaran adalah berdiri sejajar sesuai shaf dipagi hari dan mengucap takbir 7 kali kemudian bersujud. bagi mereka lebaran adalah uluran tangan tanda maaf yang tulus. dan bagi mereka lebaran adalah ungkapan penuh syukur seperti yg baru saja mereka lakukan.

( jika kita tak mempunyai apa yg kita suka, maka sebaiknya kita menyukai apa yg kita punya ).

Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar